Friends Link

Pengikut

Saturday, December 10, 2011

Pendidikan Menurut Para tokoh

A. Pendahuluan
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat integral dan dinamis sekali bagi kehidupan indifidual maupun masyarakat. oleh karena hal itulah, maka sudah seharusnya bila pendidikan harus ditingkatkan kualitasnya. Pendidikan selalu mengalami perubahan, baik dari aspek penyelanggaraanya, kurikulum maupun dari peserta didik. Pendidikan mempunyai tujuan untuk menciptakan pendidikan berorientasi pada masa depan, guna mencapai keselarasan dan kesempurnaan hidup di dunia dan akhirat, yaitu terciptanya insan kamil.

pendidikan tidak hanya berarti pengajaran, pembimbingan, dan pelatihan saja, tetapi pendidikan mempunyai makna yang lebih luas lagi, yaitu sebagai aktifitas dan fenomena. Pemerintah selaku penyelanggara negara memiliki komitmen yang tinggi terhadap dunia pendidikan. pemerintah menyediakan dana guna kelangsungan penyelenggaraan pendidikan dengan menaikkan anggaran pendidikan menjadi 20%.

Ditengah optimisme itu, kiranya kita perlu memikirkan sejenak, apakah gerak reformasi pendidikan itu dilandai oleh filosofi yang tepat atau hanya karena tuntutan pragmatis. Misalnya dengan uang semua masalah pendidikan akan teratasi. Atau kita terjebak orientasi pada aspek teknis dan menegaskan problema yang lebih mendasar yaitu aspek normatif filosofis.

Untuk mengatasi hal tersebut kita perlu mempelajari lebih dalam pemikiran para tokoh pendidikan yang telah mencetuskan pemikiran-pemikirannya mengenai pendidikan.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka timbul permasalahan yang akan penulis bahas yaitu: "Bagaimana ragam pemikiran para tokoh mengenai pendidikan?"

Referensi :
  • Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kencana Prenada Media, 2006),hlm 29.
  • Muhammad, Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Pengefektifan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung : Remaja Posdakarya, 2008),hlm 37
  • Achmadi, Ideologi Pendidikan Islam,(Yokyakarta :Pustaka Pelajar, 2008),hlm 1.

B. Pembahasan

Pembahasan dalam dunia pendidikan Islam sudah ada sejak zaman dahulu. Usaha pembaharuan tersebut, dilakukan oleh para tokoh pembaharu pendidikan dengan selalu berfikir demi kemajuan pendidikan dimasa sekarang dan masa yang akan datang. Para tokoh pemikir pendidikan diantaranya adalah :
  1. Ki Hajar Dewantoro
Ki Hajar Dewantoro Lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. sewaktu masih kecil bernama R. M. Soewardi Soeyoningrat. Setelah manamatkan sekolah dasar Belanda, Ia melanjutkan sekolahnya di STOVIA (Sekolah Dasar Bumi Putra) tetapi tidak sampai lulus dari sekolah itu karena sakit.

Jasa Ki Hajar Dewantoro sangat besar dalam pendidikan Nasional. Karena itulah dia mendirikan Perguruan Taman Siswa. Sebuah perguruan yang bercorak nasional, dan bergerak di bidang pendidikan. Sekolah taman siswa ini sudah tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Pada masa pergerakan nasional, yaitu pada tanggal 25 Desember 1912, Ki Hajar Dewantoro bersama Setiabudi dan dr. Cipto Mangunkusumo mendirikan Indische PArtij (IP). Dalam tulisanny yang berjudul "Als ik een nederlander was" (Sekiranya aku seorang Belanda), tulisan hasil karya Ki Hajar Dewantoro ini menyindir pemerintah-pemerintah Belanda di Indonesia, dengan sindiran yang pedas sekali, karena itu belio di buang ke negeri Belanda pada tahun 1913. Selama di pembuangan beliau manfaatkan untuk belajar dalam hal pendidikan dan pengajaran.

Setelah kembali ke Indonesia Ki Hajar Dewantoro mendirikan perguruan taman siswa di Yogyakarta pada tanggal 2 Juli 1922. Perguruan taman siswa ini bertujuan untuk memberikan pendidikan kebangsaan atau pendidikan nasional kepada rakyat Indonesia. Disamping itu Ki Hajar Dewantoro juga mendirikan sekolah karya, pada tahun 1960 di lanjutkan dengan mendirikan Akademi Farming / Pertanian. Tujuannya adalah untuk mendidik warga negara agara dapat mandiri, cakap, trampil, dan bertanggung jawab bagi masyarakat, menuju Indonesia adil dan makmur.4
4. Mastur, Widiarso Wiono, Slamet, Ilmu Pengetahuan Sosial untuk kelas V SD, (Semarang; CV Aneka Ilmu), hal 102.
a.  Taman Sisiwa

Pendiri taman siswa adalah Ki Hajar Dewantoro, pada tanggal 3 Juli 1922. Cita-cita pendidikannya adalah : memelihara untuk mengembangkan benih keturunan dari bangsa Indonesia agar dapat berkembang secara sehat lahir maupun batin. Untuk mencapai Cita-cita tersebut, secara perorangan harus dikembangkan jiwa raganya, dengan menggunakan sarana dan prasarana pendidikan yang berdasarkan adat istiadat bangsa Indonesia.
- Dasar pemikiran taman Siswa.
Dasar pendidikan taman siswa yang disebut Panca Darma Taman Siswa, yaitu:
  1. Azaz Kemerdekaan
  2. Azaz Kodrat Alam
  3. Azaz Kebudayaan
  4. Azaz Kebangsaan
  5. Azaz Kemanusiaan
- Isi kurikulum pendidikan taman siswa :
Isi kurikulum, rencana pembelajaran taman siswa bersifat kultural nasional (berdasarkan budaya dan adat istiadat rakyat indonesia). Disamping pendidikan kecerdasan / intelaktual, juga dipentingkan latihan kesusilaan serta pendidikan kebudayaan yang bersifat kebangsaan.. Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar diwajibkan dalam tiap kegiatan pembelajaran. Dan juga mementingkan bahasa daerah sesuai dengan daerahnya masing-masing dimana perguruan taman siswa ini berada. Adapun bahasa asing diberikan untuk keperluan mewujudkan pelajaran dan menambah perhubungan komunikasi dengan luar negeri.
  • Ing Ngarso Sung Tulodho
    (Seorang pemimpin / pendidik harus memberi contoh)
  • Ing Madyo Mangun Karso
    (Sebagai bawahan harus taat pada peraturan)
  • Tut Wuri Handayani
    (Prinsip pendidikan yang mendorong peserta didik agar dapat mandiri)
- Tujuan Pendidikan Taman Siswa
Perguruan taman siswa yang didirikan Ki Hajar dewantoro ini bertujuan untuk memberikan pendidikan kebangsaan atau pendidikan nasional kepada rakyat Indonesia Dasar falsafah pendidikan yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantoro adalah : 
5. Djuhur, Sejarah Pendidikan, (Bandung, CV Ilmu),hlm 199

b. Sekolah Karya

Sekolah karya didirikan oleh Ki Hajar Dewantoro pada tahun 1960, dan bergerak di bidang pendidikan dan pengajaran.

  • Dasar-dasar Pendidikan Sekolah Karya
  1. Mementingkan pendidikan sepiritual untuk mewujudkan kepribadian yang berwatak
  2. Menyajikan bahan pengajaran yang rasional dan fungsional
  3. Mementingkan oto-aktifitas dengan menjalankan karya ketrampilan tangan

Setelah mendirikan sekolah karya, selanjutnya Ki Hajar Dewantoro mendirikan akademo farming (pertanian). Yang bertujuan mempersiapkan lulusan akademi yang dapat mandiri. Dan tujuan jangka panjangnya diharapkan agar lulusannya dapatmendirikan sekolah karya pertanian  tingkat menengah  atau menjadi pendidiknya.6
6 Ibit,hlm 202

2. Moh Syafei lahir pada tahun 1899 dan wafat pada tahun 1969. Beliau adalah pendiri INS (Indonesische Nederlandsehe School).
 

© Copyright by Tugas Kuliah | Template by BloggerTemplates | Blog Tricks at Blog-HowToTricks